June 28, 2012

Dari Ungu untuk Biru tanpa Kelabu


Setiap episode yang tuhan tentukan pasti memiliki makna, jika tidak sekarang mungkin esok, lusa atau nanti pasti kau temui makna dibalik kehendaknya.
Begitulah kehidupan.
Memang sudah dirancang, tinggal bagaimana kita membangunnya, menghiasnya hingga menikmati hasilnya.

Teori itu benar-benar nyata, bukan sekedar fatamorgana.
Sekarang, apa kau mengerti?


Kau, aku, dan mereka sama, hanya saja mereka memanggilku ungu sementara kau disebut biru.
Aku tau, mereka menjadikanmu sebagai latar kesedihan, kebingungan bahkan ketidakpastian. Skenarionya memang begitu. Nikmatilah. Aku pun menikmati takdirNya.
Kau tahu, bukan?!
Aku ungu, sesuatu yang mengisyaratkan kesendirian, senang hati aku memainkan peran itu.

Tak seharusnya kau memilu ketika menjadi latar sendu, mungkin dengan adanya biru bias kepedihan akan menjadi rindu yang ditunggu.
Itu indah,bukan?!
Jika kau merasa tidak nyaman, bayangkan dengan aku.
Aku sendirian. Jika kau memilih tak ada, aku pun tak mungkin tercipta.

Aku ungu, aku perlu biru untuk menjadi ungu.
Maka hadirlah selalu.
Aku mohon, jangan lelah.
Kau hanya perlu menjadi biru tanpa harus menopang kelabu.


 

No comments:

Post a Comment