September 20, 2015

a.k.s.i.o.m.a

Entah untuk keberapa kalinya...

Duduk sendiri di sisi kiri kursi bis yang sepi. Menerawang seperti mencari sesuatu yang tak pernah Tuhan ciptakan. Menatap kerlip lampu jalanan, bahkan sesekali menangkap sosok yang mungkin hanya ilusi-ku---tapi bukan tak mungkin ia benar-benar ada. Yang ada tak mesti kasat mata, kan? Seperti... pernahkah kau dapati O2 dalam entitas yang nyata?

Tanpa ragu aku membiarkan ia berlarian di labirin imajinasiku. Menuntunnya masuk ke dalam otakku yang tak lelah menyusuri tiap jengkal kenangan. Ah iya, apa hari kemarin sudah termasuk kenangan? Apapun itu, sesuatu yang menyenangkan selalu kusimpan.

Terlebih kemarin malam. Diam-diam mataku tak henti mencuri arti gelagat mereka, berusaha membaca keadaan, tapi tetap larut dalam gelak tawa yang sudah sejak lama tak kudengar. Dengan sedikit terbata, hatiku menerka-nerka “Sebenarnya siapa mereka?”.


*****

Rachel...

September 07, 2015

I z i n k a n - k u M e m a r a h i - M u

Tuhan yang baik, jika aku boleh marah. Izinkan sekali saja. Jangan terlalu banyak. Aku takut tamak. Lagipula tak ada yang perlu aku jadikan amarah.