Separuh dari akal sehatku berfikir kau...
Ah, aku lupa. Saat memikirkanmu aku merasa kehilangan akal sehatku. Gila? Bukan. Aku bilang "separuh" jadi masih ada sisa akal sehatku yang dengan sadar mengeja namamu.
Sebelum otakku bosan akan senyummu, tatapanmu, tutur katamu, dan segala hal tentang kamu, ada baiknya aku sudahi imaji hari ini.

Hati masih saja tak mau memberikan kerjasama untuk (sejenak) melupakanmu.
Apalagi dibantu airmata tuhan yang menawarkan kesempatan "bersenang-senang dengan kenangan."
****