Senja
Lembayung tipis
Sepi bersuara
Waktu dimana siang membiarkan mentari kembali ke peraduan
Hujan
Gemercik berirama
Dingin yang hangat
Waktu dimana langit membiarkan laut berbagi kepada bumi
Mereka berbeda
Yang satu begitu teratur dan yang satunya tak tentu
Lantas tuhan membencinya?
Tidak, kan?
Dan kita?
Kau!
Yang kau bilang meng-ego-kan diri
Yang kau bilang terlampau jauh dari nurani
Aku!
Tulang rusuk yang tak dapat lurus sempurna
Yang kubilang terlalu rapat dengan hati
Kita berbeda juga
Lantas tuhan mengharamkannya?
Tidak juga, kan?
Tuhan membiarkan, menyuruh kita untuk belajar
No comments:
Post a Comment